Minggu, 23 Oktober 2016

Hasil Kejuaraan Asia Junior : PBTI Siap Evaluasi

Hasil Kejuaraan Asia Junior : PBTI Siap Evaluasi
Pengurus Besar Taekwondo (PBTI) akan mengevaluasi secara menyeluruh terkait belum terpenuhinya target PBTI usai penyelenggaraan 7th Asian Junior Taekwondo Championship yang berlangsung 20 Juni hingga 23 Juni lalu. Indonesia hanya mampu meraih 5 medali perunggu masing-masing 4 perunggu di nomor pomse dan 1 perunggu di kategori kyurugi pada hari terakhir.
“Secara penyelenggaran saya puas, namun secara prestasi saya merasa belum puas. Kita akan mencari atlet junior yang masih berpeluang masuk ke tim nasional. Untuk itu kita akan melakukan evaluasi kembali agar target sesuai dengan harapana” kata Ketua Umum PB TI Marciano Norman kepada wartawan usai penutupan 7th Asian Junior Taekwondo Championship di Jakarta, Minggu (23/6).
Prestasi Korea Selatan (Korsel) benar-benar tidak terbendung untuk meraih gelar juara umum di 7th Asian Taekwondo Junior Championship and 2th Asian Taekwondo Poomsae Taekwondo Junior Championship. Pada hari terakhir kemarin, dari tujuh kelas kyorugi yang dipertandingkan, Korsel sukses merebut enam medali emas. Satu-satunya medali emas tersisa diraih Iran. Tambahan enam emas itu menjadikan Korsel sebagai juara umum dengan raihan medali total 15 medali emas, 3 perak, dan 1 perunggu.
Indonesia yang menampilkan tiga taekwondoin di hari terakhir, hanya mampu menambah perbendaharaan medali perunggu melalui taekwondoin Dinggo Ardian yang turun di kelas -63kg kyorugi putra. Di babak pertama, Dinggo menyingkirkan Aref Hagh Niaz (Iran) untuk berhadapan dengan Tabyldiyev Amantur (Kazakstan) di babak selanjutnya.
Laga Dinggo dan Tabyldiyev berlangsung ketat dan seru. Pada babak pertama, Dinggo mampu unggul 6-3. Kemudian di babak kedua, justru Tabyldiyev yang unggul dengan skor 6-8. Beruntung Dinggo kemudian bangkit dengan dua kali menyerangkan tendangan kaki ke kepala dan dua ke badan. Saat Dinggo unggul 14-11, ofisial Kazakstan melemparkan handuk menandakan taekwondoinnya menyerah dan Dinggo melaju ke semifinal.
Sayang di semifinal, Dinggo tidak berkutik di tangan Anas Alorani (Yordania) dan menyerah dengan skor 3-14 dan harus puas dengan medali perunggu bersama Lin Chia Hsing (China Taipei). Anas Alorani sendiri juga gagal meraih emas, setelah di final dikalahkan Li Won Jang (Korsel).
Menurut Marciano, PBTI akan segera menggelar rapat untuk menentukan langka selanjutnya. Yang pasti, para atlet junior ini akan tetap dipertahankan, di samping terus menggali potensi-potensi atlet lain yang saat ini masih bisa bergabung di Pelatnas.
“Tentunya atlet yang ada ini akan lebih banyak kita beri kesempatan mengikuti kejuaraan di luar negeri. Di samping itu mungkin kami juga akan menambah jumlah pelatih berkualitas, mungkin dari Korea Selatan atau negara lain,” kata Marciano yang juga menjabat Kepala Badan Intelejen Negara (BIN).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar