Hasil Kejuaraan Asia Junior : PBTI Siap Evaluasi
![](https://i0.wp.com/image.metrotvnews.com/bank_images/galeri/5188_11657.jpg)
“Secara penyelenggaran saya puas, namun secara prestasi saya merasa
belum puas. Kita akan mencari atlet junior yang masih berpeluang masuk
ke tim nasional. Untuk itu kita akan melakukan evaluasi kembali agar
target sesuai dengan harapana” kata Ketua Umum PB TI Marciano Norman
kepada wartawan usai penutupan 7th Asian Junior Taekwondo Championship
di Jakarta, Minggu (23/6).
Prestasi Korea Selatan (Korsel) benar-benar tidak terbendung untuk
meraih gelar juara umum di 7th Asian Taekwondo Junior Championship and
2th Asian Taekwondo Poomsae Taekwondo Junior Championship. Pada hari
terakhir kemarin, dari tujuh kelas kyorugi yang dipertandingkan, Korsel
sukses merebut enam medali emas. Satu-satunya medali emas tersisa diraih
Iran. Tambahan enam emas itu menjadikan Korsel sebagai juara umum
dengan raihan medali total 15 medali emas, 3 perak, dan 1 perunggu.
Indonesia yang menampilkan tiga taekwondoin di hari terakhir, hanya
mampu menambah perbendaharaan medali perunggu melalui taekwondoin Dinggo
Ardian yang turun di kelas -63kg kyorugi putra. Di babak pertama,
Dinggo menyingkirkan Aref Hagh Niaz (Iran) untuk berhadapan dengan
Tabyldiyev Amantur (Kazakstan) di babak selanjutnya.
Laga Dinggo dan Tabyldiyev berlangsung ketat dan seru. Pada babak
pertama, Dinggo mampu unggul 6-3. Kemudian di babak kedua, justru
Tabyldiyev yang unggul dengan skor 6-8. Beruntung Dinggo kemudian
bangkit dengan dua kali menyerangkan tendangan kaki ke kepala dan dua ke
badan. Saat Dinggo unggul 14-11, ofisial Kazakstan melemparkan handuk
menandakan taekwondoinnya menyerah dan Dinggo melaju ke semifinal.
Sayang di semifinal, Dinggo tidak berkutik di tangan Anas Alorani
(Yordania) dan menyerah dengan skor 3-14 dan harus puas dengan medali
perunggu bersama Lin Chia Hsing (China Taipei). Anas Alorani sendiri
juga gagal meraih emas, setelah di final dikalahkan Li Won Jang
(Korsel).
Menurut Marciano, PBTI akan segera menggelar rapat untuk menentukan
langka selanjutnya. Yang pasti, para atlet junior ini akan tetap
dipertahankan, di samping terus menggali potensi-potensi atlet lain yang
saat ini masih bisa bergabung di Pelatnas.
“Tentunya atlet yang ada ini akan lebih banyak kita beri kesempatan
mengikuti kejuaraan di luar negeri. Di samping itu mungkin kami juga
akan menambah jumlah pelatih berkualitas, mungkin dari Korea Selatan
atau negara lain,” kata Marciano yang juga menjabat Kepala Badan
Intelejen Negara (BIN).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar